Joe Biden Ungkap Aib Internasional Amerika, Sangat Memalukan
![Joe Biden Ungkap Aib Internasional Amerika, Sangat Memalukan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/11/08/calon-presiden-as-joe-biden-foto-reuters-74.jpg)
jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Joe Biden menyebut penyalahgunaa senjata api di Amerika Serikat (AS) sebagai aib internasional.
Dia merencanakan sejumlah tindakan untuk mengatasi hal ini dengan cara melarang senjata api otomatis yang berupa senapan laras panjang dan mencabut kekebalan hukum produsen senjata.
“Jalan kita masih panjang, sepertinya jalan kita selalu panjang,” kata Biden, seperti yang dilansir dari New York Times pada Kamis (8/4).
Biden mempertimbangkan kebijakan ini setelah insiden dua penembakan massal di Georgia dan Colorado yang menewaskan total 18 orang. Hal ini menyebabkan pemerintah mendapat tekanan dari masyarakat untuk mengambil tindakan.
Langkah paling substantif yang mungkin akan dilakukan pemerintah AS adalah mengarahkan Departemen Kehakiman untuk mengekang penyebaran senjata ilegal.
Perlengkapan senjata ini dapat dibeli tanpa pemeriksaan latar belakang dan memungkinkan senjata dirakit dari bagian yang tidak memiliki nomor seri.
Biden menginginkan departemen mengeluarkan peraturan dalam satu bulan untuk mewajibkan komponen senjata memiliki nomor seri agar mereka dapat dilacak dengan pembeli yang harus menjalani pemeriksaan latar belakang.
"Saya ingin melihat perlengkapan senjata ini diberlakukan sebagai senjata api di bawah Undang-Undang Pengendalian Senjata," ujar Biden.
Presiden Biden menyebut penyalahgunaa senjata api di Amerika Serikat sebagai aib internasional.
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Berkah Dermawan
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika
- AM Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA Operasi Penggalangan Negara Adidaya ke Masyarakat RI
- Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Keperluan Tempur, Bukan Barang Tawar-Menawar
- PT Indesso Aroma Sukses Ekspor Perdana 12 Ton Vanilin ke AS, Ini Harapan Bea Cukai