Jogja Endang Club (JEC), Komunitas Perempuan Bernama Endang
Kartu Anggota Jadi Kartu Diskon Antar-Endang
Jumat, 15 Juni 2012 – 00:01 WIB
Di Jogjakarta, 571 orang bernama Endang berkumpul membentuk sebuah klub. Tak mau hanya besar di Jogja, mereka berancang-ancang membentuk Indonesia Endang Club.
DOAN WIDHIANDONO, Sleman
SETIAP tanggal 9 para Endang berkumpul di kediaman Endang Syahbenol, penggagas Jogja Endang Club (JEC), di Kompleks Colombo, Catur Tunggal, Sleman, Jogjakarta.
Rumah itu asri. Ruang tamu juga menyiratkan cita rasa seni pemiliknya. Di salah satu sudut ada jam besar merek Junghans. Jam buatan Jerman itu berdentang lembut setiap seperempat jam. Sejumlah pernik-pernik bernuansa Semar juga tersebar. Ada yang berupa wayang kulit, relief perak, hingga batik bergambar Semar. Sebentuk songsong (payung) susun tiga berdiri di antara tempat duduk yang diatur melingkar mengelilingi ruangan.
"Ruangan ini sengaja saya tata begini. Kalau ada pertemuan, tinggal duduk di tengah. Lesehan," kata Endang Syahbenol.
Di Jogjakarta, 571 orang bernama Endang berkumpul membentuk sebuah klub. Tak mau hanya besar di Jogja, mereka berancang-ancang membentuk Indonesia
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis