Jogja Endang Club (JEC), Komunitas Perempuan Bernama Endang
Kartu Anggota Jadi Kartu Diskon Antar-Endang
Jumat, 15 Juni 2012 – 00:01 WIB

Endang Syahbenol menunjukkan piagam dari MURI atas rekor komunitas yang mengumpulkan orang-orang bernama Endang terbanyak. Foto : Doan Widhiandono/Jawa Pos
Selain itu, mereka memberikan bantuan pengobatan kepada orang-orang bernama Endang yang sakit. Kalau di surat kabar ada berita tentang orang bernama Endang sedang terbaring sakit, anggota JEC langsung turun tangan membantu.
Nah, untuk melestarikan nama Endang, mereka membiayai orang tidak mampu yang melahirkan. Syaratnya, kalau anak yang lahir perempuan, namanya harus mengandung unsur Endang. "Saya punya tukang. Anaknya kami beri nama Risa Endang Juliati. Bagus, to?" katanya.
Endang Syahbenol menuturkan, nama Endang berkesan sangat "tante-tante". Kini sudah jarang anak muda yang bernama Endang. Bahkan, bisa jadi nama Endang tak banyak dicantumkan dalam buku-buku daftar nama bayi yang banyak beredar di toko buku. Kalaupun ada, besar kemungkinan nama Endang tak bakal dipilih.
Padahal, Endang adalah nama yang mengandung makna indah. Di jagat pewayangan, Endang selalu dipakai untuk nama putri seorang pertapa atau resi. Perempuan bernama Endang selalu digambarkan sebagai orang yang jujur, santun, kelakuannya baik, dan suka menolong.
Di Jogjakarta, 571 orang bernama Endang berkumpul membentuk sebuah klub. Tak mau hanya besar di Jogja, mereka berancang-ancang membentuk Indonesia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu