Jogja Endang Club (JEC), Komunitas Perempuan Bernama Endang
Kartu Anggota Jadi Kartu Diskon Antar-Endang
Jumat, 15 Juni 2012 – 00:01 WIB

Endang Syahbenol menunjukkan piagam dari MURI atas rekor komunitas yang mengumpulkan orang-orang bernama Endang terbanyak. Foto : Doan Widhiandono/Jawa Pos
"Eh, ada lho, anggota yang setelah tahu makna Endang itu jadi berubah sifatnya. Jadi lebih baik," kata Endang Syahbenol.
Sifat-sifat Endang itu juga diejawantahkan dalam setiap pertemuan JEC. Pertemuan itu bersahaja, dengan hidangan-hidangan khas semacam ketela, ubi, hingga buah-buah lokal.
"Saya pernah sangat nelangsa. Saya lihat orang jual buah. Yang laris malah buah impor. Sedangkan apel Malang-nya pada busuk semua. Kasihan betul," ujarnya. Karena itu, kecintaan terhadap produk-produk lokal selalu ditekankan kepada setiap anggota JEC.
Kalau di kisah pewayangan, anak pertapa selalu punya nama khas. Yang perempuan Endang, yang laki-laki Bambang. Lalu, sudahkah terbentuk Bambang Club? "Wah, kalau itu belum. Tapi, kami pernah didatangi orang bernama Joko. Dia disuruh atasannya yang juga bernama Joko. Dia ingin tanya cara membentuk klub Joko. Hahaha," cerita Endang Syahbenol.
Di Jogjakarta, 571 orang bernama Endang berkumpul membentuk sebuah klub. Tak mau hanya besar di Jogja, mereka berancang-ancang membentuk Indonesia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu