Jogja Endang Club (JEC), Komunitas Perempuan Bernama Endang

Kartu Anggota Jadi Kartu Diskon Antar-Endang

Jogja Endang Club (JEC), Komunitas Perempuan Bernama Endang
Endang Syahbenol menunjukkan piagam dari MURI atas rekor komunitas yang mengumpulkan orang-orang bernama Endang terbanyak. Foto : Doan Widhiandono/Jawa Pos
 

"Eh, ada lho, anggota yang setelah tahu makna Endang itu jadi berubah sifatnya. Jadi lebih baik," kata Endang Syahbenol.

 

Sifat-sifat Endang itu juga diejawantahkan dalam setiap pertemuan JEC. Pertemuan itu bersahaja, dengan hidangan-hidangan khas semacam ketela, ubi, hingga buah-buah lokal.

 

"Saya pernah sangat nelangsa. Saya lihat orang jual buah. Yang laris malah buah impor. Sedangkan apel Malang-nya pada busuk semua. Kasihan betul," ujarnya. Karena itu, kecintaan terhadap produk-produk lokal selalu ditekankan kepada setiap anggota JEC.

 

Kalau di kisah pewayangan, anak pertapa selalu punya nama khas. Yang perempuan Endang, yang laki-laki Bambang. Lalu, sudahkah terbentuk Bambang Club? "Wah, kalau itu belum. Tapi, kami pernah didatangi orang bernama Joko. Dia disuruh atasannya yang juga bernama Joko. Dia ingin tanya cara membentuk klub Joko. Hahaha," cerita Endang Syahbenol.

Di Jogjakarta, 571 orang bernama Endang berkumpul membentuk sebuah klub. Tak mau hanya besar di Jogja, mereka berancang-ancang membentuk Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News