Jogja Film Academy Lahirkan Bakat-Bakat Pekerja Film Berkualitas
jpnn.com, JAKARTA - Pesatnya perkembangan film Indonesia berimbas pada makin dibutuhkan banyaknya pekerja film, sehingga lapangan kerja terbuka luas.
Sutradara Ifa Ifansyah pun terdorong mendirikan lembaga pendidikan Jogja Film Academy (JFA) untuk menyiapkan pekerja film yang berkualitas.
Dengan program studi D3 Produksi Film, JFA menjadi akademi khusus tentang perfilman yang pertama di Indonesia. Jurusan ini fokus untuk belajar memproduksi film yang saat ini diminati anak-anak muda.
"Kami berkomitmen menjawab tantangan di zaman baru dunia perfilman dan melahirkan bakat-bakat baru pembuat film dengan didukung pengajar yang merupakan praktisi pembuat film profesional," kata Ifa Ifansyah, dalam keterangannya, Jumat (26/5).
Menurut Ifa, prestasi yang telah dicetak oleh pengajar merupakan energi besar untuk mahasiswa Jogja Film Academy.
Beberapa prestasi dosen praktisi peraih Piala Citra, yakni Lulu Hendra (Film Pendek Terbaik 2014), Wahyu Utami Wati (Film Dokumenter Pendek Terbaik 2017), Tony Trimarsanto (Film Dokumenter Terbaik 2014).
Kemudian, Krisna Purna (Penata Musik Terbaik 2015), Akhmad Fesdi Anggoro (Penyunting Gambar Terbaik 2022), dan Ifa Isfansyah (Sutradara Terbaik 2011 & Film Terbaik 2015, 2019 dan 2022).
Selain itu, Albertus Nico Wicaksono mahasiswa JFA Angkatan 2019 dengan karya film pendeknya "Memorabila" menjadi Juara 2 Festival Film Bulanan Kemenparekraf 2023, dan mengikuti Marche Du Cinema di Festival Film Cannes 2023.
Joga Film Academy melahirkan bakat-bakat pekerja film berkualitas, Simak selengkapnya
- Film Seribu Bayang Purnama, Cerita Soal Realita Kehidupan Petani
- Film Bila Esok Ibu Tiada Sajikan Kisah Keluarga Penuh Makna
- Film Tee Yod 2 dan There's Still Tomorrow Akhirnya Segera Tayang
- Panasonic KWN 2024 Ajak Siswa Kembangkan Kreativitas Lewat Produksi Video
- Film Sang Pengadil jadi Topik Hangat Seusai Zarof Ricar Ditangkap, Ini Para Pemerannya
- KlikFilm dan JFA Gelar Kursus Soal Film, Libatkan Para Ahli