Jogja Istimewa, Akan Ada Toilet Undergound di Dekat Malioboro
jpnn.com, JOGJA - Yogyakarta seolah tak pernah berhenti berkreasi. Salah satu destinasi wisata unggulan yang dikenal karena budayanya itu pun terus berbenah.
Selama ini, Jalan Malioboro menjadi salah satu daya tarik di provinsi berstatus daerah istimewa itu. Malioboro merupakan bagian dari garis imajiner antara Gunung Merapi, Tugu, Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pantai Selatan. Malioboro terletak antara Tugu dengan Keraton.
Malioboro pun terus dipoles. Kini, jalan yang menjadi pusat belanja khas Yogyakarta itu sudah memiliki trotoar yang memanjakan pejalan kaki.
Selain itu, akan ada toilet khusus di dekat Malioboro. Yang istimewa, toilet itu berada di bawah permukaan alias underground.
Menurut Larasati selaku person in charge (PIC) Borobudur dan Joglosemar dari Pokja Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menuturkan, proyek toilet underground bintang lima itu sudah memasuki tahap penggalian. “Penggalian ditargetkan selesai dalam dua pekan pada Minggu 28 April nanti,” ujarnya.
Laras menjelaskan, lokasi proyek toilet underground di Taman Parkir Senopati. Penggalian untuk toilet underground itu sampai kedalaman enam meter.
“Total akan ada 20 toilet, yakni 12 toilet Perempuan, dua toilet difabel dan enam toilet laki-laki,” sebutnya.
Lebih lanjut Laras juga menyinggung tentang terbitnya Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur. Dia berharap Perpres yang mulai diberlakukan pada 12 April 2017 itu akan mempercepat pengembangan kawasan wisata di sekitar Borobudur.
Yogyakarta seolah tak pernah berhenti berkreasi. Salah satu destinasi wisata unggulan yang dikenal karena budayanya itu pun terus berbenah.
- KAI Properti-Kereta Api Pariwisata Resmikan Rail Transit Hotel Jogja Sambut Liburan Akhir Tahun
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Melintasi Tempat Sakral, Rute Proyek Tol Solo-Jogja Akan Diubah
- Relawan Breghas Siap Menangkan Hasto-Wawan: Programnya Konkret untuk Rakyat Yogyakarta
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Tyas A Fatoni Apresiasi Prestasi Dekranasda Sumut di Gebyar Kreasi Nusantara