Jogo Tonggo, Lihatlah Perbuatan Mulia yang Dilakukan Warga Semarang untuk Tetangganya

Setiap hari, ada ratusan porsi makanan dan minuman yang tersaji. Warga pun bebas mengambil, tanpa dipungut biaya.
"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat. Kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.
Suryo menginginkan dapur umum itu, bisa sedikit meringankan beban mereka yang terimbas COVID-19.
Akan tetapi, dia berharap spirit dari saling jaga antarwarga tidak luntur meskipun virus tersebut telah musnah.
"Harapannya, semangat dari Jogo Tonggo melalui jimpitan sekaligus ronda tidak hilang. Artinya ketika kita mengambil jimpitan sekaligus menengok tonggo -tonggo kalau-kalau ada yang kelaparan atau kekurangan. Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," harap Suryo.
Hal serupa diungkapkan oleh Lurah Jomblang Nurhayati Budiningtyas. Menurutnya, konsep dapur umum memang bermula untuk merespon imbas dari COVID-19. Secara gotong royong, warga saling bantu tanpa pamrih.
"Dapur umum di RW 03 ada dua yang melayani kebutuhan makan setiap hari. Ini berkembang, mengingat akses wilayah kampung yang berbukit-bukit. Selain itu ada satu lagi di RW 09 melayani kebutuhan makan seminggu sekali, dengan cara diantar ke rumah-rumah," pungkasnya. (flo/jpnn)
Warga Semarang melakukan gerakan Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selama masa pandemi covid-19.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Libur Lebaran 2025, Kota Lama Semarang Jadi Destinasi Wisata Favorit, Borobudur Tak Seperti Dahulu
- Mudik Aman & Nyaman, 2.036 Pemudik Tiba di Jateng dengan Valet Ride
- Ahmad Luthfi Akan Salat Idulfitri Bersama 30 Ribu Jemaah di Simpang Lima, Polisi Berlaras Panjang Siaga
- Balai Kota Semarang Gelar Salat Idulfitri, Terbuka untuk Umum
- H-2 Lebaran, Agustina Klaim Lalu Lintas Semarang Lancar
- Siaga 24 Jam, Posko Mudik Gombel Semarang Layani Cek Kesehatan & Makan Gratis