Jogoboyo: Hati Arek-arek Suroboyo Menangis Melihat Aksi Bu Risma

jpnn.com, SURABAYA - Elemen masyarakat dari 31 kecamatan di Kota Surabaya membentuk Komunitas Jogoboyo.
Mereka menyatakan siap membantu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam upaya menjaga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dari tindakan anarkisme.
"Kita (Komunitas Jogoboyo, red) tidak ingin kota ini dirusak lagi, tidak ingin bu wali kota dibegitukan lagi, makanya kami bangkit dan membentuk komunitas ini untuk bersama-sama membantu Bu Risma menjaga Surabaya dari anarkisme," kata Koordinator Komunitas Jogoboyo Kusnan saat bertemu Wali Kota Risma di rumah dinasnya, Jumat (16/10).
Kusnan mengatakan komunitas Jogoboyo terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang tersebar di 31 kecamatan di Kota Surabaya.
Komunitas ini terbentuk karena arek-arek Suroboyo ini merasa tidak tega karena melihat Wali Kota Risma malam-malam turun langsung ke jalan membersihkan sampah-sampah dan barang-barang yang dirusak oleh massa demo anarkis beberapa waktu lalu.
"Jadi, hati arek-arek Suroboyo ini menangis, tidak tega melihat Bu Risma hingga larut malam membersihkan sampah-sampah aksi anarkis, yang ternyata mereka itu bukan arek Suroboyo, tetapi berasal dari luar kota," kata Kusnan.
Ia juga menegaskan tidak melarang ada aksi demonstrasi di Kota Surabaya karena itu hak warga negara yang dilindungi oleh undang-undang.
Namun, lanjut dia, kalau demonstrasi anarkis dan merusak fasilitas umum Surabaya, maka warga Surabaya yang tergabung dalam komunitas ini siap mengadang.
Komunitas Jogoboyo mengatakan, hati arek-arek Suroboyo menangis melihat aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malam itu.
- Viral Es Krim Mengandung Alkohol di Surabaya, Aparat Bertindak!
- Gegara Video Influencer, Stan Es Krim di Surabaya Barat Disegel Satpol PP
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- KAI Daop 8 Tes Narkoba Kepada 100 Pekerja, Ini Hasilnya
- Info Penting, Masyarakat Surabaya Harap Lakukan Ini Sebelum Mudik Lebaran 2025
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025