Johan Budi Usul Polisi yang Melanggar Dihukum Berat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi Sapto Prabowo mendukung langkah tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas kapolda, kapolres, dan kapolsek yang tak bisa menjadi teladan untuk jajarannya.
Dia juga mengusulkan agar polisi yang melakukan pelanggaran agar dihukum lebih berat.
Penghukuman itu bertujuan untuk memberikan efek jera.
“Saya pernah bilang di RDP (rapat dengar pendapat), karena penegak hukum yang melanggar, melakukan pidana, itu harusnya dihukumnya lebih berat bukan hanya dimutasi, dicopot dan diturunkan jabatannya," ujar Johan Budi dalam keterangan persnya, Kamis (28/10).
Dia menambahkan, akhir-akhir ini berbagai kasus yang dilakukan polisi mulai bermunculan mulai dugaan pelanggaran kode etik hingga tindak pidana.
Johan Budi menilai munculnya kasus tersebut berhubungan dengan perkembangan media sosial (medsos) yang memperlihatkan pelanggaran terhadap polisi secara berurutan.
“Menurut saya, kemarin itu muncul beberapa polisi yang melakukan pelanggaran, termasuk pelanggaran pidana, itu seolah berurutan," ungkapnya.
"Itu menurut saya, akibat dari medsos. Kalau dulu sebelum ada medsos kan enggak viral. Apakah dulu enggak ada polisi yang melakukan pelanggaran, kan ada juga," sambung mantan juru bicara KPK itu.
Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi Sapto Prabowo mengusulkan agar polisi yang melakukan pelanggaran dihukum lebih berat.
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa
- Pembantaian Harimau Sumatra di Rohul, 6 Pelaku Ditangkap Polisi
- Kabur ke Muara Enim, Residivis Penggelapan & Spesialis Curas di Mura Diringkus Polisi
- Kirim Surat ke Komisi I dan III, KontraS Tolak Pembahasan Revisi UU TNI & Polri
- Parlementaria Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang PRIA 2025, Selamat