Johan PKS Nilai Pemerintah Tidak Konsisten Soal Ketahanan Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyesalkan kebijakan pemerintah terkait alokasi anggaran untuk tanaman pangan yang terus mengalami penurunan.
"Kebijakan tersebut mengakibatkan turunnya produktivitas tanaman pangan terutama padi dan jagung," kata Johan di Jakarta, Selasa (16/11).
Untuk itu, Johan mendesak pemerintah menambah anggaran terutama untuk komoditas strategis seperti padi dan jagung.
Menurut Johan, pemerintah tidak konsisten tentang narasi pentingnya ketahanan pangan nasional yang hanya ada dalam program namun tidak disertai dengan dukungan anggaran yang memadai.
Politikus PKS ini memerinci sejak tahun 2019 hingga 2022 nanti, anggaran Ditjen Tanaman pangan terus mengalami penurunan, dari Rp 5,9 triliun pada tahun 2019.
Kemudian turun menjadi Rp 4,7 þriliun pada tahun 2020 dan turun lagi menjadi Rp 3,6 triliun pada tahun 2021 ini serta turun drastis pada tahun 2022 mendatang yaitu hanya sebesar Rp 2,1 triliun.
“Saya menyesalkan pola anggaran seperti ini karena tanaman pangan merupakan subsektor esensial yang membutuhkan dukungan anggaran agar produktivitasnya terjaga demi ketahanan pangan nasional,” ujar Johan.
Legislator dari Fraksi PKS ini mengkritik tajam kepada pemerintah yang tidak konsisten dari sisi perencanaan program dan perencanaan anggaran.
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyesalkan kebijakan pemerintah terkait alokasi anggaran untuk tanaman pangan yang terus mengalami penurunan.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam