Johanes Djauhari, Anak Bangsa Pencipta Printer 3D
Gunakan Material dari Kulit Jagung dan Biji Ketela
Selasa, 16 Juli 2013 – 12:06 WIB
Setelah meregangkan badan, dia menata dan merapikan ulang mesin tersebut. Johanes lantas mengeluarkan benda-benda kecil seperti mainan dan botol minuman. Benda-benda itu adalah hasil printer 3D karyanya.
Cara kerja printer itu sama dengan printer pada umumnya. Yakni, mengeluarkan hasil olahan dari perangkat komputer. "Kelebihan mesin ini, hasil cetakannya benar-benar berupa barang. Bukan berwujud gambar," kata Johanes.
Misalnya, menggambar 3D tokoh kartun Doraemon. Yang keluar benar-benar boneka plastik Doraemon. Bukan gambar Doraemon. "Bisa dipegang. Solid wujudnya," tutur pria kelahiran Jakarta, 28 Oktober 1981, itu.
Gagasan menciptakan printer 3D tersebut muncul pada 2011. Saat itu Johanes dan Yopi Djauhari, adiknya, berkongsi membuat usaha konsultasi desain produk dan desain grafis. "Saya yang desain grafis. Adik saya desain produk," ujar alumnus S-1 Multimedia Swinburne University, Melbourne, Australia, pada 2006 itu.
Mesin pencetak alias printer karya Johanes Djauhari ini benar-benar inspiratif. Sebab, alat itu bisa menghasilkan barang-barang utuh (3D/tiga dimensi)
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala