Johanes Sempat Pura-Pura Mati Agar Selamat

Johanes Sempat Pura-Pura Mati Agar Selamat
Johanes Sempat Pura-Pura Mati Agar Selamat
"Jujur saat itu saya tak membawa senjata. Jadi saya mencoba lari. Tapi saya dikejar. Saya diserang dua orang mengunakan tombak dan parang. Saya dikejar, kepala saya dipukul pakai tombak dan bahu saya disabet pakai parang," tuturnya sambil meringis kesakitan.

Untuk menyelamatkan dirinya, Johannes mengaku berakting mati di depan dua orang yang tidak ia kenal sama sekali. "Saya tak kenal dengan orang yang melukai saya. Saat saya dihajar, saya pura-pura mati. Makanya saya masih hidup, kalau ngak saya pasti sudah mati. Mereka juga pikir saya sudah mati karena darah banyak keluar dari kepala saya," terang buruh ini.

Lain lagi dengan Maruli, ia harus kehilangan dua jari yaitu jempol dan telunjuk tangan kananya. Perban bewarna putih tersebut berubah warna jadi merah. Awalnya, pria berbadan sedang ini engan memberi komentar. Ia mengaku lupa ingatan, namun setelah diajak bicara, akhirnya ia menceritakan sedikit kisahnya.

"Ia saya ditelpon teman, katanya ada kumpul buat menyelesaikan masalah. Saat itu saya bawa tongkat cangkul. Ternyata lawan saya bawa barang dan saya dikejar beberapa orang. Setelah tangan saya ditebas, saya lari dan sembunyi di kolong-kolong meja dekat sana," terang Maruli.(par/eja/she/jpnn)

BATAM - Dari 11 orang korban luka akibat bentrokan dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6),  satu di antaranya meninggal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News