John Key Terancam 13 Tahun Penjara
Sabtu, 22 November 2008 – 01:17 WIB
Sementara itu, perhatian ekstratinggi ditunjukkan jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Setelah menerima pelimpahan berkas dan tahanan tahap II dari Polda Maluku kemarin (21/11), kejati langsung membentuk tim jaksa penuntut umum (JPU). Surat perintah penuntutan (sprintut) ditandatangani Kepala Kejati Jatim Zulkarnain.
Sebanyak 14 jaksa gabungan dari Kejati Maluku, Kejati Jatim, dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya ditugaskan merampungkan tahap penuntutan dalam waktu segera. Selambat-lambatnya dalam dua minggu ke depan perkara pidana pemotong jari dua pemuda asal Tual, Maluku Tenggara, tersebut disidangkan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
’’Sidang diputuskan dilakukan di Surabaya berdasar perintah Mahkamah Agung dalam surat nomor 141/KMA/SK/IX/2008 tertanggal 5 November 2008 karena alasan keamanan,’’ jelas Zulkarnain didampingi Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati Jatim Made Suratmadja. Menurut dia, pertimbangan MA, terdakwa disidang di Surabaya karena ada indikasi terjadinya pertikaian antara keluarga terdakwa dengan keluarga saksi korban.
Mengutip surat MA, Zulkarnain menjelaskan, bila disidangkan di wilayah Pengadilan Tinggi Maluku, dikhawatirkan situasi kamtibmas di Maluku secara umum bisa terganggu. Sebab, John Key tidak sendiri. Dia didakwa bersama tiga rekannya. Yakni, Fransiscus Refra alias Tito Refra, Pedro Tanlain alias Edo, dan Anthonius Tanlain alias Anton.
SURABAYA – Penjagaan empat pelaku penganiayaan asal Maluku, John Refra alias John Key cs, yang ditahan di Mapolda Jatim ternyata tak begitu
BERITA TERKAIT
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata