John Stanmeyer, Fotografer Profesional AS 10 Tahun Berburu Gambar Soekarno
Pertama Dengar Nama, Langsung Anggap Presiden Hebat
Sabtu, 27 Agustus 2011 – 15:45 WIB
Perjalanannya di Blitar dianggap sebagai salah satu perjalanan yang luar biasa. Stanmeyer berada di Blitar sejak 14 Agustus dan langsung berkeliling ke sekitar lokasi makam untuk mengambil beberapa gambar yang berbau Soekarno. "Saya juga mengambil gambar lain untuk koleksi," tambah penerima berbagai penghargaan dari Robert Capa Award, majalah Photographer of the Year, dan World Press itu.
Saking senangnya dengan Blitar, Stanmeyer sampai tinggal di sana selama empat hari. Dia juga mengunjungi beberapa hotel serta restoran di Blitar yang memajang foto Soekarno. "Di Blitar, saya benar-benar merasakan di mana Soekarno sangat dikagumi banyak masyarakat. Semua berdoa untuk dia di makamnya," tuturnya.
Di Blitar, dia mengawali pemotretan sekitar pukul 07.00, setelah sarapan. Berkeliling Kota Blitar lebih banyak dilakukan dengan berjalan kaki. "Saya memanggil sopir jika memang ingin berkeliling jauh dari sekitar makam," katanya.
Bahkan, dia sering meminta sopir mengurangi laju kendaraan. Tujuannya, dirinya bisa menikmati suasana khidmat menjelang detik-detik peringatan kemerdekaan. "Saya tahu, tanggal 16 dan 17 Agustus memang sangat berarti bagi Indonesia. Detik-detik kemerdekaan juga saya rasakan di Blitar," terang pria yang suka bakso itu.
Pengagum Soekarno tidak hanya ada di Indonesia. John Stanmeyer, seorang fotografer profesional asal Amerika Serikat (AS), menjadi bagian di antara
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas