JohnAnglo Bro
Oleh: Dahlan Iskan
Pegangan tasnya memang diganti, tetapi logam gantungan yang asli dipakai kembali. Di logam itu biasanya ada logo merek aslinya. Orang pun tidak tahu kalau pegangan tas itu sudah dibuat baru.
John tentu juga bikin tas baru. Dengan merek JohnAnglo. Tidak hanya dari kulit sapi. Ia juga membuat tas yang bahannya dari kulit buaya. Croco. Juga yang dari kulit ular.
Kalau saja tas-tas merek JohnAnglo itu tidak dipajang di kios UMKM, bisa jadi dikira bikinan Florida atau Milano.
John memilih kata 'Anglo’ memang dimaksudkan agar ejaannya mirip-mirip kata dalam bahasa Italia.
Sekarang, tentang Paulus. Make over juga dilakukan Paulus. Di bidang lain.
Dahulunya Paulus juga bekerja di restoran terkemuka: Ultimo. Di kawasan wisata utama Bali.
Itu restoran bintang lima. Masakan Eropa-Amerika.
Saya belum pernah ke sana: takut pada harganya. Satu pizza saja Rp 750.000. Kalau makan dengan steiknya bisa habis Rp 3 juta.
INI kisah tentang John (JohnAnglo) dan Paulus (Steak BRO!). Dari kolam besar ke ikan besar. Sama-sama dari sapi. John ambil kulitnya, Paulus ambil dagingnya.
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pramono-Rano Bakal Perbanyak Rusun Mix-Used, Gabungkan Perumahan, Hingga Gerai UMKM
- BSI Mendapatkan Alokasi Rp 17 Triliun KUR Syariah Tahun Ini
- Kabinet Ramping
- Peruri Ungkap Strategi Bisnis UMKM di Era Digital dalam Ngobrol Santai IKA PPM
- Dukung UMKM Berkembang, Jamkrindo Cetak Ahli Penjaminan