JohnAnglo Bro
Oleh: Dahlan Iskan
Waktu terjadi Covid, resto itu tutup. Demikian juga resto bintang lima lainnya di seluruh pulau Dewata. Bali seperti mati.
Pemilik resto itu pulang ke negaranya. Paulus juga harus pulang: ke Surabaya. Tanpa pekerjaan. Tanpa penghasilan.
Yang ia miliki adalah keahlian. Ahli masak. Ahli membuat steik. Ahli memilih daging. Ahli membuat pizza. Ahli memilih keju berkualitas.
Pulang ke Surabaya, Paulus pun melakukan survei. Ia pun tahu bahan baku untuk resto Ultimo bisa didapat di Surabaya. Ada importir daging dan keju jenis yang ia perlukan.
Maka Paulus memutuskan: bikin restoran bintang lima di kaki lima di daerah elite Surabaya: CitraLand. Ia beli peralatan dapur yang memenuhi syarat untuk membuat steak dan pizza kelas bintang lima.
Tidak perlu baru. Agar terjangkau.
Ia pun beli bahan-bahan bangunan bekas. Ia atur dengan selera seni bahan bekas.
Ini kaki lima tapi ada sekat dan sedikit atap. Ada meja dan kursi bekas. Dipoles dengan rasa seni.
INI kisah tentang John (JohnAnglo) dan Paulus (Steak BRO!). Dari kolam besar ke ikan besar. Sama-sama dari sapi. John ambil kulitnya, Paulus ambil dagingnya.
- Bea Cukai dan BSI Buka Jalan Bagi UMKM Produsen Madu di Karimun Agar Bisa Ekspor
- Pramono-Rano Bakal Perbanyak Rusun Mix-Used, Gabungkan Perumahan, Hingga Gerai UMKM
- BSI Mendapatkan Alokasi Rp 17 Triliun KUR Syariah Tahun Ini
- Kabinet Ramping
- Peruri Ungkap Strategi Bisnis UMKM di Era Digital dalam Ngobrol Santai IKA PPM
- Dukung UMKM Berkembang, Jamkrindo Cetak Ahli Penjaminan