Johnny vs Amber
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Gerakan Me Too juga meluas ke seluruh dunia sampai ke India, Korea Selatan, dan juga Thailand.
Di Korea Selatan terungkap kekerasan dalam industri K-Pop yang menyebabkan berbagai tindak kriminal, mulai dari pemerkosaan, pembunuhan, dan perdagangan manusia.
Faktor yang mendukung meluasnya dua gerakan ini adalah internet dan media sosial. Media sosial memungkinkan penggunanya berbagi pengalaman secara real-time.
Disandingkan dengan fitur trending di Twitter, percakapan dalam dua tagar ini bisa diketahui secara global dalam waktu yang hampir bersamaan.
Eksposure media ikut memperbesar penyebaran informasi soal eksistensi dua gerakan ini.
Gerakan Me Too dan BLM tidak diorganisasi secara terpusat, melainkan pada simpul-simpul aktivis yang terdesentralisasi dan terhubung.
Watak pengorganisasian yang terdesentralisasi ini menjadi salah satu faktor meluasnya kampanye secara global.
Media sosial memungkinkan berbagai kalangan untuk mengorganisasi gerakan dan menyesuaikannya dengan konteks geopolitik daerah mereka.
Kisah Johnny vs Amber menunjukkan rapuhnya institusi rumah tangga di Barat. Rumah tangga mereka penuh cerita mengenai kekerasan di antara kedua pihak.
- Susno Duadji Pastikan Tak Memihak Saat jadi Saksi Ahli di Sidang Sumpah Palsu
- Jaksa Tolak Dengarkan Kesaksian Suami & Adik Terdakwa di Sidang Kasus Sumpah Palsu
- Ahli Hukum Pidana Bicara Soal Mens Rea di Sidang Dugaan Sumpah Palsu
- Sempat Bawa Uang 25 Juta, Penabrak Maut Marisa Bersimpuh Minta Maaf di Meja Hijau
- Tercatat dalam Sistem E-Mas, Crazy Rich Budi Said Lakukan 149 Transaksi Mencurigakan
- Ini Dampak Mogok Massal Hakim di PN Bale Bandung