Joko Anwar, Penantian 10 Tahun Membangkitkan Pengabdi Setan
’’Kisah horor dalam rumah juga suatu hal yang saya pertahankan sebagai wujud tribute dan nostalgia,’’ katanya.
Cerita yang lebih jelas dan detail merupakan kekuatan film tersebut. Misalnya, hubungan antar-anggota keluarga yang meski kompleks mampu dijelaskan dengan baik.
Selain itu, kisah latar belakang setiap anggota keluarga dimunculkan. Dengan demikian, penonton bisa mendapatkan gambaran utuh dari kisah dan karakter.
Jika di film pertama sang ibu meninggal pada awal film tanpa penjelasan detail, di film buatan Joko tersebut diterangkan asal mula si ibu menderita sakit misterius itu.
Joko juga menambah hal-hal baru. Misalnya, serangan mayat hidup dalam jumlah banyak dan sekte pemuja iblis. Dua hal tersebut bisa dibilang faktor yang menambah detail cerita dan meningkatkan keseraman film.
Meski teknologi CGI mendukungnya untuk membuat karakter mayat hidup yang seram, Joko lebih memilih cara manual.
Para pemeran mayat hidup didandani dengan make-up manual seperti di film pertamanya. Hasilnya, tampilan mereka tetap nyeremin dan ciri khas film pertama bisa terjaga.
Atmosfer horor yang kental terasa kuat dalam film rilisan Rapi Films itu. Rumah tua, cahaya yang minim, area pemakaman, serta suara-suara mencekam menjadi andalan Pengabdi Setan.
Sutradara Joko Anwar sudah menunggu lama untuk membuat ulang film favoritnya Pengabdi Setan
- Didominasi Generasi Baru, Ini Daftar Pemain Film Pengepungan di Bukit Duri
- Joko Anwar Umumkan Film ke-11, Pengepungan di Bukit Duri
- Siksa Kubur Raih Nominasi Paling Banyak di FFI 2024
- Tayang Mulai Lebaran, Siksa Kubur Disambut Penuh Antusias
- Reza Rahadian Nilai Siksa Kubur Cocok Ditonton Bersama Keluarga saat Lebaran
- Tidak Sekadar Horor, 'Siksa Kubur' Juga Penuh Renungan Hidup