Joko Widodo, Wali Kota Solo yang Penggemar Berat Musik Rock
Tahun Depan Datangkan Metallica dan Lamb of God
Jumat, 04 November 2011 – 08:08 WIB
Joko Widodo. Foto: Radar Solo/JPNN
Pria kelahiran Solo pada 1961 tersebut menceritakan, kegandrungannya terhadap musik beraliran keras itu berawal sejak dirinya duduk di bangku SMP. Dulu di Solo ada sebuah grup rock lokal bernama Trenchem. Jokowi yang saat itu masih duduk di bangku SMP sangat suka mendengarkan musik-musik Trenchem. Bahkan, setiap band itu mengadakan latihan, dia tak pernah absen menonton. Kebetulan, lokasi latihan band tersebut di dekat SMPN 1 Solo, tempat Jokowi menuntut ilmu.
Kegilaannya pada musik rock itu terpelihara hingga Jokowi masuk SMA, bahkan semakin menjadi-jadi ketika dirinya kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Sampai-sampai, saat itu rambutnya dibiarkan gondrong. Dalam berdandan sehari-hari, Jokowi selalu meniru musisi rock idolanya. "Dulu saya gondrong juga lho. Mulai SMA hingga mahasiswa," ungkapnya.
Jokowi ternyata tak sekadar hobi mendengarkan musik rock. Dia pun menyelami seluruh hal yang berbau rock. Di mata Jokowi, musik rock memiliki kekuatan untuk membangkitkan semangat. Karena itu, setiap pagi, saat muda, dia selalu memutar musik-musik cadas tersebut. Itu dilakukan di rumahnya maupun di kamar kosnya.
"Dulu itu saya mendengarkan musik rock dengan tape yang jelek. Tapi, tetap saja saya putar kencang. Gludhag-gludhug, ya biar saja," paparnya lantas tertawa.
Wali Kota Solo Ir Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi adalah penggemar berat musik rock. Meski menyandang jabatan wali kota, dia tak rikuh
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu