Jokowi Akan Lebih Tegas Atasi Radikalisme di Periode Kedua
Jumat, 04 Januari 2019 – 23:36 WIB
Kubu pasangan capres nomor urut 02 terkesan ingin menjiplak metode kampanye Donald Trump (Presiden Amerika Serikat) yang menuding lima media besar (NYT, NBC, ABC, CBS, dan CNN) sebagai media abal-abal dan sesat.
"Dukungan HTI, FPI dan ormas-ormas garis keras juga membentuk keresahan kolektif di tengah masyarakat terkait maraknya praktik intoleransi dan persekusi yang dilakukan ormas garis keras selama ini," katanya.
Menurut Boni, pernyataan kubu keluarga Cendana bila Prabowo-Sandi terpilih akan menerapkan kebijakan Suharto, juga sangat mengkhawatirkan.
"Ada indikasi dan potensi matinya ruang sosial dan terbelenggunya kebebasan sipil sebagaimana terjadi selama 32 tahun Orde Baru," pungkas Boni.(gir/jpnn)
Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan kajian terkait pola kepempimpinan dua pasangan calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019, jika nanti terpilih.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
BERITA TERKAIT
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya