Jokowi Akan Menghadapi Masalah Baru jika Cueki PAN

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai kuatnya wacana reshuffle kabinet di akhir tahun ini kental dengan kepentingan partai politik.
"Dimensi reshuffle lebih kencang ke nuansa politis, ketimbang kepentingan rakyat," kata Siti Zuhro, Minggu (27/12).
Partai Amanat Nasional (PAN) misalnya, menurut Siti, setelah bergabung dengan pemerintah menjadi partai paling terdepan dalam menggiring isu reshuffle kabinet jilid kedua.
"Di sisi lain, Presiden Jokowi tentu harus mengakomodosi kepentingan politik PAN untuk dapat jabatan di pemerintahan. Kalau itu tidak diakomodasi Jokowi, justru akan menimbulkan masalah baru lagi," kata perempuan bergelar profesor itu.
Meski dorongan reshuffle kali ini lebih bermuatan politis, Wiwik- sapaan Siti- berharap agar Presiden Jokowi tetap memperhatikan substansi reshuffle antara lain untuk meningkatkan kinerja kabinet.
"Dalam kenyataannya, memang ada sejumlah menteri yang kinerjanya tidak kunjung membaik karena alasan politis atau berasal dari partai politik. Ini yang harus diganti agar reshuffle kabinet ada unsur substansinya untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai kuatnya wacana reshuffle kabinet di akhir tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun