Jokowi Akui Pemprov DKI Lelet
jpnn.com - BOGOR -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, Pemprov DKI Jakarta siap membangun pelintasan sebidang, berupa underpass dan fly over di pelintasan Kereta Api (KA) Permata Hijau, Jakarta Selatan. Pemda DKI, ujarnya, telah memiliki desain untuk pembangunan underpass dan fly over tersebut.
"Underpass akan kita bangun tahun depan. Titiknya kemarin rencananya ada 12. Tapi kita cancel karena keputusan Kantor Wapres kemarin semua kereta dalam kota elevated train. Sehingga tidak perlu underpass dan flyover," tutur Jokowi di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12).
Jokowi juga mengakui Pemprov DKI tergolong terlambat dalam membangun underpass dan fly over. Meski demikian, ia berjanji pada tahun 2014 akan tetap membangun underpass di beberapa titik.
"Tahun depan, meskipun memang lama membangun elevated train, di beberapa titik tetap underpass," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pembangunan underpass dan fly over adalah salah satu jalan keluar mengurangi kemacetan dan kecelakaan di Jakarta. Pihak Kementerian PU, kata Djoko, telah menginventarisir beberapa titik di Jakarta yang butuh dibangun underpass dan fly over.
"Semua sudah disanggupi oleh bapak gubernur (Joko Widodo)," ujarnya.
Djoko menyatakan, Kementerian PU siap membangun underpass dan fly over, asalkan semua persoalan lahan di daerah DKI dibereskan oleh pemprov. (flo/jpnn)
BOGOR -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, Pemprov DKI Jakarta siap membangun pelintasan sebidang, berupa underpass dan fly over di pelintasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS