Jokowi Anggap Gus Menteri Lambat
jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menilai penyaluran Dana Desa sangat kecil sejauh ini. Sementara, masyarakat pedesaan butuh stimulan yang signifikan untuk menjaga daya beli di tengah pandemi virus Corona.
Karena itu, Jokowi meminta Kementerian Desa di bawah kepemimpinan Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri-sapaannya untuk bergerak cepat.
"Ini mungkin bisa secara masif dilakukan dan dijalankan dalam rangka skema Dana Desa. Dana desa bisa kita gunakan untuk dua hal, pertama untuk bansos warga yang terdampak dan yang kedua, program padat karya tunai di desa. Ini yang harus dipercepat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Program Tunai Padat Karya melalui telekonferensi di Istana Bogor, Selasa (8/4).
Jokowi menerima laporan pada akhir Maret 2020 ini, Dana Desa yang tersalurkan sangat kecil. Dana Desa sendiri dianggarkan pada tahun ini sebesar Rp72 triliun dan penyalurannya dilakukan dalam empat tahap.
Tahap pertama disalurkan seharusnya Rp28 triliun, namun saat ini yang tersalurkan baru Rp 9,3 triliun.
"Artinya kalau dari total Rp72 triliun baru 13 persen, masih kecil sekali. Saya minta dari Kemendes membuat pedoman, memberikan panduan agar program padat karya tunai bisa betul-betul masif dan tepat sasaran," tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, program tersebut harus menjadi prioritas karena sangat berguna bagi keluarga miskin dan pengangguran.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan pelaksaan padat karya tunai diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Karena itu, Jokowi meminta Kementerian Desa di bawah kepemimpinan Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri-sapaannya untuk bergerak cepat.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya