Jokowi Anggap Kubu Prabowo Sudutkan Revolusi Mental karena Iri
jpnn.com - MALANG - Calon presiden (capres) Joko Widodo tidak terima gagasan Revolusi Mental yang diusungnya dituding berakar dari ajaran komunisme. Menurutnya, pernyataan yang menyebut Revolusi Mental ide komunis dilontarkan oleh orang yang tidak mengerti masalah bangsa.
Capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu menegaskan, saat ini Bangsa Indonesia tengah dilanda kebobrokan mental. Untuk memperbaikinya diperlukan langkah perbaikan secara besar-besaran.
"Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok nggak sadar-sadar sih, kita nih keadaan seperti ini kok," ucapnya kepada wartawan di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6).
Seperti diberitakan sebelumnya, tuduhan bahwa Revolusi Mental ala Jokowi dekat dengan ajaran komunis dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Menurutnya, istilah Revolusi Mental pertama kali dicetuskan oleh pencetus komunisme, Karl Marx.
Jokowi pun balik menyerang Fadli yang merupakan Sekretaris Tim pemenangan Prabowo-Hatta itu. Menurut Jokowi, kubu pasangan calon nomor urut 1 itu menjelek-jelekan Revolusi Mental karena merasa iri.
"Itu karena nggak punya program seperti itu (Revolusi Mental), karena programnya bagus," tandas capres nomor urut 2 ini. (dil/jpnn)
MALANG - Calon presiden (capres) Joko Widodo tidak terima gagasan Revolusi Mental yang diusungnya dituding berakar dari ajaran komunisme. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang