Jokowi Bakal Polisikan 'Iklan Kematian'
jpnn.com - JAKARTA - Serangan kampanye hitam terhadap calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo semakin deras. Pria yang akrab disapa Jokowi ini pun mulai gerah menghadapinya.
"Kalau saya lihat respon Pak Jokowi sudah mulai geregetan ya. Kalau orang Jawa, ‘ngono yo ngono, tapi ojo ngono’,” kata politisi PDIP Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Jumat (10/5).
Lebih lanjut Eva mengatakan, Jokowi selama ini memilih untuk tidak menanggapi serangan-serangan tersebut. Tapi ternyata, isu-isu yang muncul semakin banyak dan tidak santun.
Salah satu yang membuat Jokowi tak berkenan adalah iklan lelayu tentang ‘kematian’ Gubernur DKI Jakarta itu yang kini beredar di media sosial. Eva menambahkan, Jokowi akan melaporkan hal itu ke polisi guna mencari dalangnya.
"Terutama reklame kematian 'RIP' Jokowi. Itu kan merendahkan martabat ya dan martabat kami semua. Beliau sudah katakan akan laporkan kepada pihak kepolisian. Itu salah satunya untuk beri sinyal," ucap anggota Komisi III DPR RI ini.
Hanya saja Eva tidak mau berspekulasi tentang pihak yang berada di balik black campaign terhadap Jokowi. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki cukup bukti untuk membawa kasus itu ke pihak berwajib.
"Saya punya 17 list black campign. Pak Jokowi juga paham tapi katakan jangan kita layani, nanti kita ikut rendah seperti mereka. Tapi kalau sudah keterlaluan kita sikapi," tegasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Serangan kampanye hitam terhadap calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo semakin deras. Pria yang akrab disapa Jokowi ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
- Prabowo & Ridwan Kamil Makan Malam Bersama, Ini yang Dibahas
- Perdana di Indonesia, Teknologi Frax Pro Mampu Atasi Acne Scar hingga Stretch Mark
- Kebakaran Melanda Pangkalan Truk di Cakung Jaktim
- Bupati Pakai Kata Parah & Fatal, Guru Honorer Supriyani Boleh di Rumah Dinas