Jokowi Bandingkan Indonesia dengan Singapura dan Tiongkok
jpnn.com - JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan kemajuan negara tetangga seperti Singapura dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang sangat melimpah sumber daya alamnya, sudah pernah dua kali kehilangan kesempatan emas untuk membangun pondasi perekonomian menuju kemakmuran.
Kesempatan pertama, yakni pada dasawarsa 70-an. Ketika Indonesia masih berkelimpahan minyak. Dan kesempatan kedua, pada dasawarsa 80-an ketika terjadi ekploitasi besar-besaran terhadap hutan.
“Kita disalip Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam, tapi sangat memperhatikan sumber daya manusianya. Sekarang Singapura melesat jauh meninggalkan kita,” kata Presiden Jokowi saat memberi pembekalan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 dan ke-52 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) 2014 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11).
Selain Singapura, Presiden juga menyebut keberhasilan ekonomi Tiongkok yang kini maju pesat luar biasa. Padahal Tiongkok adalah sebuah negara komunis yang tertutup pada asing. Namun dapat membuka diri, dan melesat maju dengan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 11-12 persen.
Presiden Jokowi mengaku sampai bertanya mengenai hal itu pada Wakil Ketua Partai Komunis Tiongkok.
“Saya tanya apakah Anda tidak takut penguasaan ekonomi dan penguasaan investasi semua diberikan kepada negara asing. Jawabnya, sama sekali tidak, karena barangnya ada di Tiongkok, pelabuhan, jalan tol,” katanya.
Menurut Presiden Jokowi, foreign direct investment atau penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana bagi pembangunan, dan sangat menguntungkan bagi negara.
“Mindset seperti itu yang harus diterapkan di Indonesia. Membalikkan ideologi negara, semua mengandalkan BUMN. Dan sekarang cadangan devisa Tiongkok tidak terbayangkan mencapai puluhan ribu triliun. Semua barang yang beredar di pasar dunia dari Tiongkok,” papar Presiden.
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan kemajuan negara tetangga seperti Singapura dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia sebagai
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres