Jokowi Banggakan Jembatan Holtekamp, Ini Spesifikasinya
jpnn.com, JAYAPURA - Presiden Joko Widodo baru saja menijau proses pembangunan jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua dalam kunjungan kerjanya ke daerah itu pada Kamis (12/4).
Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi meyakini pembangunan jembatan yang diperkirakan selesai akhir 2018 ini, akan mampu memacu perekonomian di kawasan setempat.
"Saya kira ini menjadi jembatan yang paling panjang yang kita harapkan akan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura dan sekitarnya," ucap Jokowi.
Nah, data yang diperoleh jpnn.com menyatakan bahwa jembatan Holtekamp yang memiliki panjang 1.328 meter, terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, dan jembatan pendekat sepanjang 895 meter.
Dibangun juga 400 meter jalan akses ke jembatan pendekat arah Hamadi dan 7.410 meter arah Holtekamp.
Jembatan tersebut terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja. Masing-masing panjang bentangan 150 meter, tinggi 20 meter dan berat 2.000 ton. Konstruksi baja itu dibuat secara utuh di PT. PAL Indonesia, di Surabaya.
Pengiriman bentang utama pertama dilakukan pada 3 Desember 2017, dilepas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan tiba tanggal 21 Desember 2017. Sedangkan bentang kedua dikirim tanggal 17 Desember 2017 dan tiba tanggal 2 Januari 2018.
Kedua bentang dikirim dengan menggunakan kapal dan menempuh perjalanan sejauh 3.200 km. Tantangan utama dalam lifting kedua bentang, selain beban adalah kondisi cuaca, arus air, dan angin.
Presiden Joko Widodo baru saja menijau proses pembangunan jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua dalam kunjungan kerjanya ke daerah itu pada Kamis (12/4)
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Bertemu Prabowo dan Jokowi, Ahmad Luthfi Ungkap Pesan yang Disampaikan
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam