Jokowi Bareng Eks Koruptor di Pesawat Kepresidenan Dinilai tak Etis
"Memangnya Sihol sekarang ikut mengurus negara sehingga perlu diajak," tanya Asep.
Selain itu aspek keamanan seorang presiden juga harus dijaga. Bukan hanya keamaman fisik, tapi juga menjaga keamanan nama dan jabatan seorang presiden sangat penting.
"Kita sering lihat orang yang terlibat korupsi itu membawa-bawa nama pembesar. Bisa jadi nanti Sihol menjual nama dan kedekatannya dengan Jokowi untuk mengulangi hal buruk yang pernah dilakukannya untuk kepentingan pribadinya. Kalau ini terjadi apa tidak rusak nama presiden nanti," ujar Asep.
Kalau hal ini terjadi maka ini akan menjadi masalah yang tidak kecil. Oleh karena itu ke depan dia berharap Jokowi dan jajaran biro protokoler istana untuk lebih hati-hati dan selektif dalam membawa serta anggota rombongan.
"Kalau dia besok mendatangi kementerian-kementerian untuk meminta proyek misalnya, kan tidak akan ada yang berani menolaknya. Dia bisa jadi akan bilang, saya bukan mantan terpidana tapi saya sekarang adalah orang presiden karena buktinya saya diajak serta satu pesawat oleh Jokowi. Ini kan ada track rekord, apa sih relevansinya Jokowi mengajak dia? Jokowi harus menjelaskan ini," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar
- KPK Periksa Anggota DPR RI Maria Lestari
- Kerja Kapolda Metro dapat Sorotan Buntut Kasus DWP
- Tegas! Todung Nilai Pemeriksaan Mantan Penyidik KPK Aneh dan Melanggar KUHAP
- Kepala Daerah Minta Jaminan Formasi Tambahan PPPK Tahap 2, MenPAN-RB: Pasti Diterima