Jokowi Berkunjung ke NTT, Begini Harapan Yoyarib Mau dari KNPI
![Jokowi Berkunjung ke NTT, Begini Harapan Yoyarib Mau dari KNPI](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/03/22/ketua-knip-ntt-yoyarib-mau-saat-acara-pelantikan-dan-rakerd-d3cj.jpg)
jpnn.com, KUPANG - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Nusa Tenggara Timur pada 23-24 Maret 2022.
Kunjungan kerja orang nomor satu di Indonesia ini akan meresmikan Universitas Pertahanan Ben Boi, panen Food Estate di Rotiklot, peresmian gedung baru Politeknik Negeri Kupang dan acara stunting di TTS.
Kedatangan Jokowi ke NTT mendapat apresiasi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
"Sebagai pemuda NTT , kami bersyukur dan mengapresiasi kedatangan Presiden Jokowi yang sudah sering kali hadir dengan sejumlah bantuan," kata Ketua KNPI NTT Yoyarib Mau.
Yoyarib Mau berharap perhatian dan dukungan Jokowi terhadap NTT, tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, namun pada semua aspek kehidupan di NTT.
Terutama pada penegakan hukum dan upaya good goverment dalam mengatasi korupsi bahkan kolusi yang terjadi pada pemerintah maupun para penegak hukum di NTT.
"Itu harapan kami agar mendapat perhatian pada seluruh aspek pembangunan kemanusiaan yang ada di NTT," tutur Yoyarib.
Ketua KNIP NTT ini juga menambahkan agar tercipta keharmonisan nanti, seluruh masyarakat NTT harus menjaga keamanan dan ketertiban saat kedatangan Jokowi ke NTT.(mcr2/jpnn)
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Nusa Tenggara Timur
Redaktur : Friederich
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
- Korban Terseret Banjir di Belu Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Demi Mewujudkan Cita-Cita Prabowo di Pendidikan, Menhut & Prof Stella Kunker ke NTT