Jokowi Berpotensi Korbankan Janji Politik Jika Kabulkan Keinginan Megawati
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadapi dilema jika mengabulkan keinginan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, Megawati menginginkan PDI Perjuangan mendapat jatah kursi terbanyak di kabinet pemerintahan mendatang. Keinginan disampaikan Megawati saat kongres kelima PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8).
BACA JUGA: Tiga Pemuda Tewas Terjebak Api di Warung Sembako
Menurut Arya, Jokowi berpotensi mengorbankan janji politik jika mengabulkan keinginan Megawati. Dalam beberapa kesempatan, Arya mencatat Jokowi, ingin membentuk kabinet dengan mengedepankan kaum profesional.
"Saya kira permintaan yang berat bagi presiden, sehingga kalau itu dipenuhi, presiden mengorbankan janjinya soal membentuk kabinet dari kelompok profesional," kata Arya ditemui awak media setelah diskusi di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/8/2019).
Selain itu, ucap dia, Jokowi akan menghadapi keberatan dari partai koalisinya, jika memenuhi keinginan Megawati. Dari keberatan itu, keseimbangan koalisi partai pendukung Jokowi bakal goyah.
"Itu akan mengganggu keseimbangan di internal koalisi partai pendukungnya," ucap dia.
BACA JUGA: Kalahkan Vietnam, Timnas Indonesia Raih Peringkat Ketiga Piala AFF U-15
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadapi dilema jika mengabulkan keinginan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi
- Jokowi Beri Penghargaan untuk Pengabdian KRI Nanggala-402 yang Tenggelam 2021 Lalu