Jokowi Bicara Saham Gorengan di BEI
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini relatif stabil di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Selain kondisi ekonomi, Jokowi juga menyebut kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2019 menggembirakan. Aktivitas pencatatan saham mencapai 55 pencatatan perusahaan baru, yang tertinggi di ASEAN dan tertinggi ketujuh di dunia.
"Penggalangan dana jangka panjang melalui BEI juga mencapai Rp877 triliun, ini juga jumlah tertinggi yang pernah dicapai. Jumlah investor juga meningkat, dan penghargaan juga banyak diraih dari dunia internasional," kata Presiden Joko Widodo saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, pada Kamis (2/1).
Untuk itu, Presiden ketujuh RI itu berpesan agar semua pihak harus menjaga kepercayaan besar yang telah diberikan berbagai pihak kepada Indonesia.
Jokowi bahkan mendukung agar otoritas bursa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan BEI segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar, termasuk praktik goreng-menggoreng saham.
"Jangan kalah dengan yang jahat-jahat. Harus bersih, berintegritas, berani," ujarnya. "Jangan sampai ada lagi dari 100 digoreng-goreng jadi 1.000. Ini menyangkut kepercayaan yang akan kita bangun."
Jika ada praktik goreng menggoreng saham, ia meminta agar segera dihentikan.
Selain itu, ia juga berpesan supaya investor diberikan perlindungan.
Untuk manipulasi pasar dan transaksi keuangan yang menjurus pada fraud dan tindak kriminal, ia meminta agar ada tindakan tegas.
Jokowi minta agar praktik goreng-menggoreng saham dihentikan karena menyangkut kepercayaan investor.
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Gegara Ini Para Analis Rekomendasikan Aksi Buy Saham BBNI
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru