Jokowi, Biden, dan Elon

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jokowi, Biden, dan Elon
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan pendiri Space X, Elon Musk, sekaligus meninjau pabrik yang memproduksi roket di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022) waktu setempat. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev/aa. (Handout Biro Pers Sekretariat Kepresidenan/Laily R)

Kondisi ini memengaruhi sikap Amerika terhadap Indonesia.

Kepresidenan Indonesia dalam kelompok negara-negara G-20 tahun ini seharusnya menambah kredensial Jokowi di mata Biden.

Namun, yang terjadi tidak demikian. 

Amerika kecewa karena Indonesia tidak menuruti keinginan Amerika yang meminta supaya Rusia tidak diundang ke pertemuan G-20 akhir tahun ini di Bali.

G-20 atau Group of Twenty adalah kumpulan negara-negara dengan ukuran ekonomi besar yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. 

Kelompok ini merupakan perpanjangan keanggotaan dari kelompok Group of Seven atau G-7 yang didirikan pada 1975, beranggotakan negara-negara tajir, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Britania Raya, Prancis, Italia, dan Jepang.

Tidak ada China dan Uni Soviet dalam kelompok negara-negara kaya itu. 

Ini menunjukkan bahwa perbedaan ideologi menjadi pertimbangan. 

Jokowi baru saja berkunjung ke Amerika. Jokowi tidak dijemput tuan rumah Presiden AS Joe Biden menjadi sorotan. Pertemuan dengan Elon Musk juga menjadi bahasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News