Jokowi, Biden, dan Elon

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jokowi, Biden, dan Elon
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan pendiri Space X, Elon Musk, sekaligus meninjau pabrik yang memproduksi roket di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022) waktu setempat. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev/aa. (Handout Biro Pers Sekretariat Kepresidenan/Laily R)

Keanggotaan G-7 kemudian diperluas pada 2008 menjadi G-20 yang memasukkan Rusia ke dalam keanggotaan, tetapi China tetap tidak masuk ke dalamnya.

Perang dagang Amerika vs China menjadi pangkal ketegangan yang skalanya mirip dengan Perang Dingin melawan Uni Soviet. 

Pada periode Perang Dingin dua kekuatan adidaya dunia itu bersaing dalam perlombanan senjata atau arm race. 

Dalam perang dagang kali ini dua negara besar itu bersaing dalam memperebutkan supremasi ekonomi dunia.

Secara ideologi Rusia tidak segaris dengan Amerika. 

Namun, Amerika tetap merangkul Rusia sebagai sekutu untuk meredam pengaruh China. 

Invasi Rusia terhadap Ukraina membuat Amerika meradang. 

Akan tetapi, kali ini Amerika dan sekutunya di Eropa menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam perang senjata. 

Jokowi baru saja berkunjung ke Amerika. Jokowi tidak dijemput tuan rumah Presiden AS Joe Biden menjadi sorotan. Pertemuan dengan Elon Musk juga menjadi bahasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News