Jokowi Blak-blakan soal Tukang Sulap Anggaran di Pusat dan Daerah, Pakai Kata Enggak Benar, Absurd
Jokowi menyebutkan ada kabupaten yang menganggarkan pengembangan UMKM hingga Rp 2,5 miliar. Namun, Rp 1,9 miliar itu untuk honor dan perjalanan dinas.
"Itu nanti sisanya yang Rp 0,6 miliar, yang Rp 600 juta itu nanti juga masih mutar-mutar saja. Pemberdayaan, pengembangan, istilah-istilah yang absurd, enggak konkret. Langsung sajalah. Itu untuk modal kerja, untuk beli mesin produksi, untuk marketing, ya, kalau pengembangan UMKM, kan, mestinya itu. Untuk pameran, jelas," papar dia.
Jokowi pun meminta BPKP untuk mengarahkan pemerintah daerah, pusat, BUMN dan kementerian/lembaga untuk mengorientasikan penggunaan anggaran kepada hasil. Penggunaan anggaran, kata dia, harus diperuntukkan ke hal-hal yang konkret.
"Dan inilah tugas berat BPKP ada di sini. Begitu bisa membalikkan 80 persennya yang untuk konkret dan sisanya untuk honor, perjalanan dinas, rapat, itu baru. Anggaran APBN, anggaran APBD itu produktif. Karena tangan BPKP itu sampai di provinsi, kabupaten dan kota. Artinya bisa mengawal bisa mengawasi, bisa mengarahkan. Dan yang enggak pusat, enggak provinsi, kota dan kabupaten itu dengan BPKP itu takut. Segan dan takut. Gunakan ini untuk kebaikan negara," pungkas Jokowi.(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Presiden Jokowi mengungkap banyaknya cara penyusunan anggaran negara dan daerah yang tidak benar.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan
- Konon, Ada Pengerahan Aparat di Pilkada demi Menangkan Calon yang Didukung Jokowi
- Dukungan Prabowo dan Jokowi Dinilai Bakal Signifikan Mendongkrak RIDO di Jakarta
- Ikut Kampanye Luthfi-Yasin, Jokowi: Saya Datang karena Saya Dukung
- Jokowi Dampingi Ahmad Luthfi dan Gus Yasin Pawai, Disambut Puluhan Ribu Warga Banyumas
- Pram-Doel Ketemu Anies, Ketum Golkar Singgung RK Justru Berjumpa Prabowo & Jokowi