Jokowi Borong Sabun sampai Rp 2 M, Anak Buah Prabowo: Konyol

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Moh Nizar Zahro mengkritik aksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi memborong sabun cuci senilai Rp 2 miliar di Garut, Jawa Barat. Menurut Nizar, aksi beli sabun hingga senilai Rp 2 miliar dengan alasan demi memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah itu merupakan hal konyol.
Nizar mengatakan, sah-sah saja Jokowi membeli sabun hingga miliaran dengan uang tim kampanyenya. "Hanya saja secara morel, pembelian itu tidaklah murni dalam rangka untuk meningkatkan UMKM dan konyol kalau dibilang bermaksud begitu," kata Nizar, Rabu (23/1).
Legislator Gerindra di DPR RI itu menyebut aksi Jokowi memborong sabun cuci hanya bertujuan sesaat. Nizar meyakini pembelian sabun itu bermotif politik sehingga tidak berdampak pada pemberdayaan UMKM.
Seharusnya, kata Nizar, Presiden Jokowi mencari cara agar produk UMKM bisa laku di pasaran dalam maupun luar negeri. "Mau beli sepuluh miliar pun kalau perhatian ke mereka tidak dikembangkan, tetap percuma dan hasilnya hanya sesaat tadi," kata anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Garut membeli sabun cuci hingga senilai Rp 2 miliar. Menurut Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pembelian itu bukan menggunakan uang negara, melainkan dana dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf amin (TKN Jokowi - Ma'ruf).(fat/jpnn)
Moh Nizar Zahro mengkritik aksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi memborong sabun cuci senilai Rp 2 miliar di Garut, Jawa Barat.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hari Kedua Lebaran 2025, Menkop Budi Arie Kunjungi Joko Widodo
- Ciplaz Menghadirkan Foodcourt Tuang Riung dan Langit Rasa di Depok-Garut
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU
- Seorang Pria Meninggal Akibat Longsor di Garut, Pemprov Jawa Barat Kirim Bantuan
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia