Jokowi Butuh Figur Menteri ESDM yang Berani Berantas Mafia Migas

Senin, 22 September 2014 – 22:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komite Tetap Batubara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) Bob Kamandanu, melihat sinyalemen positif dari kalangan investor terhadap munculnya nama Poltak Sitanggang dalam bursa kandidat calon Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Pasalnya, di kalangan investor, Poltak dikenal memiliki pengalaman panjang dalam industri tambang nasional dan diyakini mampu mendobrak birokrasi berbelit serta maraknya pungutan liar yang selama ini menjadi momok di sektor energi dan pertambangan.

"Dia (Poltak) punya keberanian memerjuangkan yang diyakininya sebagai kebenaran. Meskipun kadang itu berisiko untuk dirinya. Poltak juga sangat nasionalis dan memiliki keinginan agar industri pertambangan menjadi tulang punggung perekonomian di tanah air. Bagi kalangan investor hal ini diyakini membawa tata kelola SDA ke arah yang positif. Apalagi hal tersebut juga menjadi keinginan presiden terpilih Joko Widodo," katanya di Jakarta, Senin (22/9).

Baca Juga:

Pemerintahan Baru Harus Lebih Peduli Keamanan Informasi Publik

Poltak diketahui sukses merebut 44.000 hektar lahan tambang dari penguasaan kontrak kerja asing Rio Tinto di pengadilan. Atas kemampuan tersebut, tidak heran jika kemudian ketua solidaritas para pekerja tambang nasional ini, menempati polling tertinggi sebagai calon menteri ESDM dalam laman kabinetrakyat.org. Bahkan dukungan mengalir dari hampir seluruh alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dalam polling Poltak berhasil mengantongi dukungan hingga 1.051 voters. Mengalahkan mantan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan yang meraih 522 voters, pengamat perminyakan, Kurtubi 103 voters dan Arie Soemarno 87 voters.

"Yang menonjol adalah keberaniannya (Poltak,red), di samping pengalaman yang panjang di sektor mineral. Saya yakin ia akan mampu mewujudkan harapan Jokowi membenahi tata kelola sektor ini. Karena untuk memberantas mafia migas, harus diikuti figur yang menguasai dan sekaligus berani. Kalau pemberantasan mafia berjalan dengan baik, maka kepercayaan publik akan mendorong pertumbuhan transaksi ekonomi menjadi semakin tinggi," ujar Bob yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI). (gir/jpnn)