Jokowi Cerita soal Papua di Selandia Baru
"Waktu itu oleh Panglima saya tidak diperbolehkan karena itu daerah paling rawan. Saya terbang ke sana naik heli karena memang dari Wamena saja ke Nduga butuh empat hari empat malam berjalan di tengah hutan. Di Kabupaten Nduga itu aspal satu meter saja tidak ada. Inilah yang membuat saya sedih sekali. Inilah motivasi saya. Agar infrastruktur dan SDM sama dengan provinsi-provinsi lainnya," tuturnya.
Selain Fransiscus Orlando, ada dua orang lain yang juga mengajukan pertanyaan kepada Presiden.
Salah satunya adalah Reza Abdul Jabar, seorang pertani sukses yang kini memiliki 800 hektar lahan pertanian di provinsi terbesar di Selandia Baru, dan sekitar 2.000 ekor sapi.
Reza menyampaikan harapan dari diaspora Selandia Baru perihal bagaimana menghadapi generasi kedua dan ketiga mereka yang berkeinginan mempertahankan status WNI-nya.
"Kami sedikit cemas. Padahal di sini banyak yang mahir yang sangat sayang apabila mereka terganjal untuk kembali ke tanah lahirnya atau tanah ayah ibunya. Jadi kami mohonkan solusi dan fasilitasi untuk masalah ini," kata Reza.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga hadir dalam pertemuan itu dipersilakan Jokowi untuk menjawab langsung pertanyaan Reza. Retno mengatakan bahwa isu diaspora memang merupakan hal yang sedang didalami dan dikaji.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah juga bekerjasama dengan para diaspora.
Ada working group mengenai masalah imigrasi, salah satunya kemungkinan dwi kewarganegaraan.
Mahasiswa menanyakan motivasi Presiden Joko Widodo yang sering berkunjung ke Papua.
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani