Jokowi Cs Bakal Terlihat Berwibawa Jika Menolak Pinjaman IMF
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani (Menkeu SMI) tidak mengambil tawaran International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) yang menyiapkan dana untuk negara-negara anggotanya yang menghadapi Covid-19.
Legislator Partai Gerindra itu menyatakan bahwa sebaiknya Menkeu SMI memprioritaskan sumber pendanaan dalam negeri, seperti Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang merupakan akumulasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) tahun lalu.
Selain itu, Kamrussamad juga menyatakan sebaiknya Menkeu SMI mengoptimalkan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 entang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Mengambil pinjaman terhadap lembaga keuangan dunia seperti IMF dan WB akan semakin membuat masa depan ekonomi Indonesia suram, karena utang per Januari 2020 (sudah) Rp 4.817 triliun," kata Kamrussamad dihubungi JPNN.com, Jumat (27/3).
Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III itu menegaskan bahwa ini saat yang tepat Menkeu SMI menunjukkan jiwa nasionalisme.
Ia pun menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan lebih berwibawa bila menolak pinjaman dua lembaga tersebut.
"Pemerintah Jokowi akan jauh lebih kuat dan berwibawa jika menolak pinjamam IMF dan WB itu," ungkap jebolan S2 Bisnis Internasional Universitas Indonesia itu.
Dia menegaskan pemerintah bisa menempuh berbagai opsi untuk pendanaan penanganan Covid-19 di Indonesia, ketimbang tergiur tawaran IMF dan WB.
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani (Menkeu SMI) tidak mengambil tawaran International Monetary Fund (IMF)
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'