Jokowi dan Anies Baswedan Sama-Sama dalam Kesulitan, Jangan Diadu

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan di wilayahnya mulai Senin (14/9) menuai polemik.
Pemerintah pusat memberi sinyal kurang setuju dengan rencana Anies.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menilai baik Presiden Jokowi maupun Anies sama-sama dalam kesulitan.
Karena itu, mantan wakil ketua DPR ini meminta supaya Anies dan Jokowi jangan diadu.
"Mas @jokowi dan Mas @aniesbaswedan kayaknya sama-sama dalam kesulitan. Ya jangan diadu. Karena keduanya mudah berobat, tetapi rakyat susah berobat," tutur Fahri pada akun @Fahrihamzah di Twitter, Minggu (13/9).
Sebelumnya Fahri juga mengingatkan bahwa Anies dan Jokowi adalah dua sahabat yang baik.
"Mengapa kalian tidak bisa bersatu selamatkan ibu kota? Kita dalam krisis dan reputasi sebuah ibu kota tidak saja mempengaruhi daerah lain tetapi citra kita di tingkat dunia. Blokade kepada Indoneia di mulai dari ibukota," kata Fahri.
Fahri Hamzah menyarankan Anies Baswedan meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi.
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029