Jokowi dan Myanmar
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sabtu, 12 November 2022 – 19:49 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com
Pemerintah militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil yang terbentuk melalui pemilihan umum.
Partai pimpinan Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu demokratis dan berhak membentuk pemerintahan sipil.
Akan tetapi, pada 1 Februari 2021 militer melakukan kudeta dan menahan para pemimpin sipil termasuk Suu Kyi.
Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian kini mendekam dipenjara.
Beberapa anggota partai yang dipimpinnya bahkan menghadapi tuntutan hukuman mati.
Junta menyasar Suu Kyi karena dianggap melawan kediktatoran militer tersebut.
Suu Kyi pun dituduh melancarkan aksi terorisme.
Suu Kyi pun telah menghadapi berbagai rentetan dakwaan.
Seruan Presiden Jokowi tidak akan banyak gunanya kalau tidak disertai tindakan yang lebih konkret, misalnya mengucilkan Myanmar dari komunitas ASEAN.
BERITA TERKAIT
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Duka, BKN Ungkap Jumlah Penerbitan SK PPPK 2024, Siap Buka-bukaan?