Jokowi dan Myanmar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jokowi dan Myanmar
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun, jumlah korban sebenarnya sulit diverifikasi.

Kekerasan dan represi politik juga dilakukan oleh rezim militer Myanmar terhadap kelompok etnis muslim Rohingya di provinsi Rakhine di perbatasan Myanmar dengan Bangladesh.

Kekerasan politik ini menjadi pembantaian etnis yang memicu protes dunia internasional.

Pemerintah militer Myanmar dituduh telah melakukan ‘’ethnic cleansing’’ pembersihan etnis dengan membunuh ratusan ribu etnis Rohingya.

Pembantaian ini diduga ada hubungannya dengan sentimen agama karena mayoritas penduduk Myanmar beragama Buddha.

Kelompok-kelompok ekstremis garis keras Budha terlibat dalam pembantaian ini.

Pemerintah militer Myanmar dianggap telah mendiskriminasi dan mengucilkan kelompok etnis dan agama minoritas, dan menghasilkan catatan panjang pelanggaran HAM.

Tindakan ini mengakibatkan krisis pengungsi massal dan genosida besar-besaran.

Seruan Presiden Jokowi tidak akan banyak gunanya kalau tidak disertai tindakan yang lebih konkret, misalnya mengucilkan Myanmar dari komunitas ASEAN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News