Jokowi dan Priyo Goyang di Depan Massa Buruh
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terlihat akrab saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-41 Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (25/2). Namun, Priyo membantah dalam kesempatan itu dirinya membicarakan soal pencapresan dengan Jokowi.
“Kami hanya bicara yang ringan-ringan saja," ujar Priyo kepada wartawan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).
Priyo juga mengaku dalam kesempatan itu memberikan pujian kepada Jokowi dalam mengatasi macet dan banjir serta persoalan lain di ibukota. Termasuk persoalan kesehatan.
“Saya juga memberi apresiasi terhadap terobosan Mas Jokowi di Jakarta yang cepat mengatasi masalah banjir dan lain-lain. Dia bertanya ke saya tentang kabar DPR dan mengomentari sedikit soal pertemuan dengan Risma (Trismaharini Wali Kota Surabaya)," ungkap Priyo.
Keduanya diundang dalam peringatan HUT ke-41 KSPSI bersama Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning. Keduanya juga sempat bergoyang di depan ribuan buruh yang hadir di acara itu.
"Saya memberikan orasi, Pak Jokowi juga memberikan orasi. Jadi kita sama-sama mendukung perjuangan buruh," kata Priyo.
Sementara itu, baik Jokowi dan Priyo membantah keduanya sudah janjian untuk sama-sama mengenakan kemeja warna putih. Jokowi juga enggan berspekulasi lebih jauh soal kedekatan mereka apakah akan menuju pilpres 2014. "Saya tidak mau mikir," ungkap Jokowi terkekeh. (boy/jpnn)
JAKARTA – Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terlihat akrab saat menghadiri perayaan Hari Ulang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK