Jokowi dan Puan Maharani Didemo Lagi
jpnn.com - JAKARTA – Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek dan Banten menggelar aksi unjuk rasa pada Presiden Joko Widodo di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).
Para mahasiswa menyuarakan keprihatinannya atas situasi ekonomi yang terus memburuk. Salah satunya ialah terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD yang kini berada di kisaran Rp 14 ribu.
Selain itu, para mahasiswa juga mengkritik masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. "Di saat pribumi di PHK secara besar-besaran, para pekerja asing malah datang ke Indonesia. Apakah itu adil?" seru salah satu orator.
Gelombang PHK di Indonesia memang sangat besar. Sampai Juli 2015, sebanyak 11.350 buruh harus menerima vonis PHK. "Kendalikan harga bahan pangan, berantas mafia pangan, dan lindungilah pekerja lokal dari ancaman PHK," tambah orator itu.
Tak hanya Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga didemo. Adalah massa yang mengatasnamakan Jaringan Muda Revolusi Mental yang mendemo Puan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (10/9) siang.
Mereka menuntut putri Megawati Soekarnoputri itu turun dari jabatannya. Puan dianggap telah menyalahi UU karena rangkap jabat sebagai menteri PMK sekaligus anggota DPR.
"Kami sadar bahwa Puan adalah orang penting. Tapi saat ini kita butuh kerja-kerja yang produktif. Sebelas bulan jadi Menteri, Mbak Puan kok belum mundur?" teriak demonstran.
Mereka juga menyesalkan ketidaktegasan DPP PDI Perjuangan maupun Sekretariat DPR RI terait rangkap jabatan Puan. Mereka juga mendesak Jokowi bersikap adil.
JAKARTA – Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek dan Banten menggelar aksi unjuk rasa pada Presiden Joko Widodo
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional