Jokowi dan Romahurmuziy Ibarat Sejoli yang Sulit Dipisahkan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama yang menjerat mantan Ketua Umum PPP Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menandakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi gagal menciptakan good governance dan correct leadership.
“Itu kan (dulu) yang dijanjikan. Artinya, Pak Jokowi tidak bisa mengontrol kementerian,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/3).
(Baca juga: Jokowi Persilakan KPK Periksa Temuan Duit di Ruang Menag)
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno itu mengatakan, kasus ini juga menunjukkan bahwa Jokowi tidak bisa mengontrol orang yang terdekatnya seperti Romahurmuziy alias Romi. Menurut dia, Romi sangat dekat dengan Jokowi. “Mereka ibaratnya dua sejoli yang sulit untuk dipisahkan,” tegasnya.
Dia mengatakan, Jokowi dan Romi selalu hadir bersama dalam berbagai kesempatan. Bahkan, kata Fadli, Jokowi dan Romi satu mobil bersama itu sudah bukan satu dua kali saja. “Mereka nge-vlog bareng, makan bareng di mana-mana. Bagaimana, orang yang terdekat presiden sendiri bisa melakukan (dugaan korupsi) ini,” paparnya.
Nah, lanjut Fadli, hal ini berarti presiden gagal di dalam melakukan penertiban reformasi birokasi dan kontrol untuk menciptakan good governance. Dia yakin bahwa kasus Romi itu menggerus elektabilitas Jokowi. (boy/jpnn)
Fadli Zon meyakini kasus Romahurmuziy menggerus eleltabilitas Joko Widodo jelang Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra