Jokowi dan SBY Harus Segera Bertemu ketimbang Tegang
jpnn.com - jpnn.com - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyarankan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera bertemu. Menurut Emrus, bertemu jauh lebih baik ketimbang dua tokoh itu berpolemik lewat media.
Emrus mengatakan, pertemuan antara Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- dengan SBY bisa menjadi teladan tentang bagaimana tokoh nasional berkomunikasi. "Bukan berbalas patun politik yang sama sekali tidak memberi pendidikan politik dan nilai demokrasi bagi rakyat kita," kata Emrus, Kamis (2/2).
Lebih lanjut Emrus mengatakan, pertemuan kedua tokoh itu sudah urgen untuk dilakukan. Tujuannya adalah menemukan solusi atas bermacam persoalan kebangsaan.
"Sebab saat ini, utamanya di Jakarta menjelang pilkada, sudah tidak bisa pungkiri lagi bahwa tensi komunikasi politik sedang memanas," kata Emrus.
Selain itu Emrus juga mengatakan, ketegangan akibat berbagai kepentingan yang tak kunjung mencapai titik temu berpotensi memunculkan kondisi sosial politik yang saling berhadap. "Itu tidak boleh terjadi," tegasnya.
Karenanya Emrus mengingatkan Jokowi dan SBY segera bertemu. "Jangan sampai mengulur waktu," kata dia.
Emrus juga mengharapkan tidak ada lagi pihak yang menghalangi Jokowi bertemu dengan siapa pun seperti halnya tudingan SBY. "Sudah tidak saatnya, bahkan tidak produktif bagi bangsa kita memperbincangkan, misalnya ada dua atau tiga orang yang menghalangi pertemuan Jokowi-SBY," paparnya.(boy/jpnn)
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyarankan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Boy
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen