Jokowi Dapat Kehormatan jadi Pembicara di KTT G20
jpnn.com - HANGZHOU—Para pemimpin dunia yang tergabung dalam kelompok 20 ekonomi utama (G20) telah berkumpul di Hangzhou, Tiongkok. Hari ini adalah puncak pertemuan G20 resmi dibuka di Hangzhou International Expo Center.
Selain 20 negara anggota, KTT kali ini juga diikuti oleh beberapa negara tamu, yakni Spanyol, Chad, Mesir, Kazakhstan, Laos, Senegal, Singapura, dan juga Thailand.
Tak ketinggalan, sejumlah pimpinan organisasi internasional maupun perwakilannya juga hadir, seperti PBB, Bank Dunia, Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Sementara itu, dalam pidato pembukaannya, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengajak para pemimpin negara G20 untuk bisa merumuskan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, kuat, dan berkelanjutan.
Sebab, kondisi ekonomi yang kini dihadapi oleh negara-negara G20 tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami delapan tahun lalu.
"Banyak tantangan dan resiko yang dialami perekonomian global. Dan terkait itu, saya ingin menyampaikan beberapa hal guna memulihkan kembali situasi ekonomi global," ucapnya.
Gelaran KTT G20 yang akan berlangsung hingga 5 September 2016 esok mengusung tiga pilar utama, yakni inovasi, revolusi industri baru, serta ekonomi digital. Semua itu akan dibahas dalam lima sesi selama KTT berlangsung. Presiden Joko Widodo sendiri mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara utama pada sesi kedua gelaran kali ini.
"Presiden Jokowi sendiri akan bertindak sebagai pembicara utama pada sesi kedua esok hari," kata Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi. (flo/jpnn)
HANGZHOU—Para pemimpin dunia yang tergabung dalam kelompok 20 ekonomi utama (G20) telah berkumpul di Hangzhou, Tiongkok. Hari ini adalah puncak
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan