Jokowi: Demokrasi Kita Sudah Terlalu Kebablasan
Bahkan, awalnya dia sempat memuji gaya pidato Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang segar dan diselingi canda sehingga membuat dirinya tertawa lepas saat mendengarnya.
Nada bicara yang menurun itu cukup khas karena sering muncul saat Jokowi mengungkapkan kekecewaannya.
Meski demikian, Jokowi tampak berupaya menutupi nada kecewa tersebut.
Setelah mengambil jeda sesaat, dia menyampaikan solusi untuk mengimbangi demokrasi yang kebablasan melalui penegakan hukum.
Menurut dia, praktik demokrasi yang dilaksanakan Indonesia saat ini membuka peluang munculnya artikulasi politik yang ekstrem.
Misalnya, liberalisme, fundamentalisme, sektarianisme, radikalisme, hingga terorisme.
Praktik-praktik politik itu jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Dia memberikan contoh nyata yang terjadi belakangan ini. Salah satunya politisasi isu SARA.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beranggapan, demokrasi yang berkembang akhir-akhir ini sudah tidak pada tempatnya.
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Demokrasi Digital Tunjuk Titi Anggraini, Meidy Fitranto, dan Emmy Samira Jadi Advisor
- Pilkada Kampar 2024: Yuyun-Edwin Menggugat ke MK
- PDIP Akan Terus Persoalkan Upaya Pembunuhan Demokrasi
- Mantap, Bawaslu Raih Predikat Istimewa pada Indeks Reformasi Hukum 2024