Jokowi Desak Reformasi PBB dan Penyelamatan Palestina

Jokowi Desak Reformasi PBB dan Penyelamatan Palestina
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi Asia Afrika (KAA) di Plenary Hall,  JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). Dalam pidatonya, presiden mengajak negara-negara Asia Afrika mendukung penguatan PBB. Dia menganggap PBB saat ini perlu direformasi.

"Makin kentara ketika PBB tidak berdaya. Aksi kekerasan tanpa mandat PBB. Oleh karena itu kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi optimal," tegas Jokowi, sapaan akrab presiden yang langsung disambut tepuk tangan meriah para peserta KAA.

Presiden mengaku sikapnya sama dengan Presiden Soekarno di KAA tahun 1955 yang menolak ketidakadilan global dan menentang imperialisme. Menurutnya, saat ini di belahan bumi utara banyak negara kaya raya. Namun, di belahan bumi selatan 1,6 miliar orang kelaparan. Ketidakadilan inilah yang ingin dihapusnya melalui KAA.

"KAA Bandung masih menyisakan hutang. Semua bangsa harus bersatu," imbuhnya.

Presiden juga kembali menyinggung masalah penyelamatan Palestina dalam pidatonya. Ia berharap semua negara menaruh perhatian untuk menyelamatkan negara itu dari konflik.

"Dunia tak berdaya melihat Palestina akibat penjajahan. Kita tak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina. Kita harus berjuang untuk Palestina," seru presiden.

Sementara itu, terkait pengelolaan ekonomi dunia, presiden meminta negara-negara tidak tergantung lagi pada International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB) dan Asia Development Bank (ADB).

"Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," tegas presiden.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi Asia Afrika (KAA) di Plenary Hall,  JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). Dalam pidatonya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News