Jokowi Diingatkan Jangan Khianati Marhaen, Bisa Kualat

jpnn.com - JAKARTA -- Peneliti Lingkar Studi Perjuangan Gede Sandra, mengingatkan Presiden Joko Widodo agar jangan pernah mengingkari janji politiknya untuk tidak akan menghapus subsidi bahan bakar minyak.
Janji itu, kata Gede, pernah juga diungkap Jokowi saat kampanye di hadapan kalangan tukang ojek yang terafiliasi dalam Ikatan Persaudaraan Ojek Indonesia (IPOI).
Gede mengingatkan, jika komitmen yang pernah diucapkan Jokowi pada 16 Juni 2014 di jalan Borobudur 18, Jakarta Pusat itu diingkari dan malah menaikkan harga BBM, berarti Jokowi mengeluarkan kebijakan penghematan khas neoliberal. Ini sama halnya Jokowi tidak membela nasib kaum marhaen, seperti para tukang ojek itu.
"Ojek sendiri adalah lahan pekerjaan, yang produktif, namun sangat rentan terhadap perubahan harga BBM," katanya, Kamis (13/11).
Menurut Gede, berapapun kenaikan harga BBM akan mengurangi pendapatan mereka sehari-hari. Pendapatan yang sudah semakin tipis tersebut harus dibebani dengan inflasi harga bahan-bahan kebutuhan pokok keluarga mereka.
Bekas aktivis ITB ini mengatakan, para tukang ojek sejatinya adalah kaum marhaen, karena memiliki alat produksi kecil yaitu sepeda motor.
Dari 80 jutaan sepeda motor yang beredar di Indonesia, yang meminum BBM dapat dipastikan mayoritasnya adalah kaum marhaen. Selain ojek, banyak pedagang kecil yang dibantu motor sebagai sarana penunjang aktivitas perekonomian mereka, seperti tukang somay, bakso keliling, bubur ayam, dan lain sebagainya. "Jokowi jangan khianati kaum marhaen, nanti kualat," kata Gede.
Ia mengatakan, kalau memang akan menaikkan harga BBM dan hendak menguntungkan Pertamina, tarik saja uang dari kelas menengah atas dengan jalan subsidi silang BBM seperti usul seorang ekonom kerakyatan.
JAKARTA -- Peneliti Lingkar Studi Perjuangan Gede Sandra, mengingatkan Presiden Joko Widodo agar jangan pernah mengingkari janji politiknya untuk
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin