Jokowi Diingatkan tak Bagi Kursi Menteri ke Parpol

jpnn.com - Joko Widodo disarankan mengajak Partai Demokrat dan Golkar untuk mendukung pemerintahannya. Termasuk, dua partai pendukung Prabowo-Hatta lainnya, PPP dan PAN.
Meski bergabung bukan berarti keempat partai itu harus dijatah menteri di kabinet. Bahkan, partai pendukung Jokowi-JK PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI juga tidak perlu mendapat kursi.
“Koalisi bukan berarti harus selalu bagi-bagi kursi menteri. Koalisi ini sama-sama menjalankan program. Untuk kursi menteri, bisa saja dengan kesepatan menunjuk orang profesional, bukan kader partai,” ujar pakar komunikasi politik Universitas Diponegoro, Ari Junaedi kepada Rakyat Merdeka Online.
Untuk koalisi dengan Demokrat, kata Ari, lebih mudah. Jokowi hanya perlu melanjutkan program-program pemerintahan SBY yang sudah baik. “Dengan kebijakan seperti itu, Demokrat sudah senang banget. Nggak perlu mereka mendapat menteri,” imbuhnya.
Untuk Golkar dan partai lainnya, Jokowi harus bisa memahamkan mereka, jika program pemerintah baik dan mereka ada di dalamnya, tentu akan mendapat dampak elektoral. Kenaikan elektoral tentu lebih penting ketimbang kursi menteri.
Ari percaya, Jokowi akan memegang komitmennya tidak bagi-bagi kursi menteri ke partai koalisi. “Saya rasa Jokowi belajar banyak dari pengalaman SBY yang tersandra gara-gara bagi-bagi jatah menteri. Jokowi tidak akan melakukan itu,” pungkasnya. (rmo/jpnn)
Joko Widodo disarankan mengajak Partai Demokrat dan Golkar untuk mendukung pemerintahannya. Termasuk, dua partai pendukung Prabowo-Hatta lainnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa KPK Ungkap Selain Mbak Ita, Iswar Aminuddin Dapat Jatah
- Konon, ASN yang Mau Pindah ke IKN Bakal Terima Tunjangan Khusus
- Heikal Safar Puji Komitmen Mendiang Paus Fransiskus Terhadap Perdamaian Dunia
- Seluruh Pekerja yang Terlibat Dalam MBG Dapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- Rakernas IKA SKMA Bahas Rekomendasi Dukung Swasembada Pangan & Pengelolaan SDA Berkelanjutan
- Tes PPPK Tahap 2 Dimulai, 863.993 Honorer Bersaing Ketat, Cek Kuotanya